Seperti yg kita tahu, Internet di era digital seperti sekarang menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat, baik untuk keperluan di bidang pekerjaan hingga komunikasi.
Sayangnya, jaringan internet tidak dapat diakses oleh semua orang, terutama penduduk yang tinggal di tempat-tempat terpencil atau sangat jauh seperti pegunungan, hutan dan di tengah laut atau daerah lepas pantai (offshore) yg sangat sulit mendapatkan sinyal.
Sebab itulah internetan satelit memang sangat membantu, beda dengan masyarakat kota dan daerah keramaian yg bisa pasang wifi untuk internetan, karna wilayah yg dekat dengan tower pemancar.
Jika ada yg belum tahu apakah itu DVB CARD ?, silahkan lihat gambar di bawah ini:
Gambar di atas adalah salah satu model dari bermacam model DVB CARD yg beredar. di toko-toko wilayah pariaman memang masih agak sulit menemukan produk ini, anda bisa dapatkan di kota padang, bukittinggi, atau lebih mudahnya beli online di shopee, bukalapak ataupun lazada.Ada beberapa cara yang digunakan dalam Mengoperasikan DVB CARD, yaitu :
1 way tanpa registrasi alias gratis,
Karena gratis tentunya kita tidak bisa memilih. Dengan 1 way tanpa registrasi, kita hanya dapat menampung semua data tanpa bisa memilih ( browsing ). Seolah olah kita menampung air hujan atau biasa disebut Grabbing dikarenakan sebenarnya kita bukan mendownload tapi ikut mengambil data yang sedang diambil oleh orang lain, jadi kita numpang IP mereka.
1 way dengan registrasi
Setiap DVB card memiliki yang dinamakan MAC Address, jika pengguna DVB Card ingin melakukan koneksi internet, maka dia harus mendaftarkan MAC address pada card tersebut, bila card tersevut hilang atau rusak, dia harus melaporkan pula pada penyelenggara / provider. Agar pemakai / user ingin browsing dia dapat mengkombinasi dengan line telpon atau GSM. Cara ini saat ini adalah cara yang termurah dan efisien ( banyak corporate user / warnet menggunakan hal ini ) Perangkat yang digunakan sama seperti perangkat parabola konvensional ( yang ada di rumah ).
2 way dengan registrasi
Sama seperti 1 way, tetapi 2 way memerlukan perangkat yang lebih khusus dan untuk saat ini relatif amat mahal, sehingga hanya perusahaan / instansi tertentu saja yang menggunakan cara ini, karena untuk up stream ataupun down stream tanpa melalui line telpon ( murni dengan satelit ), karena menggunakan VSAT.
Hardware yang diperlukan :
1. Komputer / Laptop
Direkomendasikan untuk menggunakan Pentium IV (setara) dengan OS Win XP serta memori yang tinggi (sekitar 512) dan harddisk yang lumayan besar mungkin sekitar 80G. Jangan lupa sisain 1 slot PCI untuk nancapin DVB Cardnya. Kenapa harus Pentium IV, karena kebutuhan Minimum untuk Hardware Computer : Clock speed adalah 700 MHz , Memory 128 MB, VGA 32 MB Hard Disk 40 GB Processor Celeron pun sudah mampu. Dibawah spesifikasi diatas mungkin bisa jalan tapi gambar akan terputus putus.
2. DVB Card.
Untuk saat ini yang paling populer adalah merk SkyStar2. Dengan harga kurang lebih 800 ribuan.
3. Satu set parabola.
Ada dua macam parabola, mesh dan solid. Bentuk parabola mesh adalah yang piringannya (dish) bolong-bolong sedangkan yang solid, piringannyanya (dish) utuh (tidak bolong-bolong). Untuk mesh biasanya penggunaannya pada C-Band dan solid pada KU-Band. Untuk harga, yang mesh (ukuran 10feet) dengan LNBnya atau yang solid (6 feet) dengan LNBnya.
Kalau dirumah belum punya dish, bisa pesan dengan BP ELEKTRO untuk pesangan area kota pariaman dan kab. padang pariaman, tersedia dish plat dan model mesh.. 😀😀.
Bagaimana kalau menggunakan parabola yang lama?, Disini saya menangkap bahwa yang dimaksud dengan parabola lama adalah parabola yang sudah lama nggak dipakai.
Dahulu mungkin sebelum banyaknya relay TV, kita lihat banyak yang memasang parabola. Tapi setelah teknologi broadcasting beralih ke digital. Maka dikota kota besar, seakan-akan parabola mati. Mengapa? Karena semua televisi sudah merubah transmisinya ke digital. Sedangkan kita masih menggunakan receiver analog. Namun di sumatera barat, kab. padang pariaman, kita masih banyak menggunakan antena parabola untuk menangkap sinyal satelit
Kita masih bisa menggunakan parabola model lama berukuran 12 speed, asalkan kita mengganti receivernya (analog) dengan receiver digital (plus kalo bisa mengganti LNBnya dengan LNBF, agar dalam setting tidak mengalami kesulitan). Mungkin karena kurangnya informasi dan masih mahalnya receiver digital akhirnya banyak parabola dalam kota yang nganggur.
4. Penggerak parabola (optional).
Dengan adanya penggerak, parabola kita bisa bergerak ke arah barat-timur melalui remote. Perlu diketahui bahwa barisan satelit untuk broadcasting adalah menempati garis khatulistiwa.
Jadi agar kita bisa menangkap satelit lebih banyak, maka mau gak mau kita harus mempunyai penggerak tersebut. Dengan penggerak tersebut, channel televisi yang bisa kita terima sekitar 300an lebih. Tapi untuk data tidak semua satelit memancarkan (bisa anda lihat di artikel sebelumnya).
Dengan menggunakan penggerak kita bisa menangkap kurang lebih 18 satelit (tergantung lokasi). Ada yang bertanya, tanpa penggerak bisakah kita menangkap lebih dari satu satelit ? Jawabannya, Bisa. Asalkan kita memasang lebih dari satu LNB pada parabola kita. Jadi satu LNB mewakili satu satelit. Tapi menurut saya, cara ini kurang “enak” bayangkan taruhlah maksimal kita cuma bisa memasang 5 LNB dalam satu parabola, sedangkan harga
5. LNB untuk alat yang ada di ujung Parabola ada 2 macam C-Band & KU-Band untuk di sumbar (pariaman) pakai C-Band. LNB sudah mendekati harga penggerak (yang kemampuannya bisa menangkap lebih dari 5 satelit). Dan untuk pemasangan 5 LNBF pada satu parabola memerlukan keahlian yang khusus. BP ELEKTRO BISA DIPANGGIL BUAT PEMASANGAN..😀😀.
Setelah hardware tinggal software nya untuk itu bisa kita gunakan program ProgDVB, PID Scanner + plugin File Grabbler.
Ok,, Sekian dulu cara internetan menggunakan antena parabola ditambah DVB card, semoga bermanfaat..
Anda berminat tapi belum tahu cara instalasinya?, Serahkan pada kami. Klik ikon Image di bawah untuk hubungi kami via WA:
WASSALLAM.. 🙏🙏🙏
(Boy Paskand)